Dongeng Candi Prambanan Cerita Rakyat Yogyakarta



Legenda candi ke seribu atau lebih di kenal Dongeng Candi Prambanan yaitu Narasi Rakyat Yogyakarta yang sangatlah populer. Legenda ini jadi latar terbentuknya Candi Prambanan yang ada di Yogyakarta.

Dongeng Candi Prambanan Narasi Rakyat Yogyakarta
Loro Jonggrang, putri Raja Prambanan, sangat sedih atas kematian ayahnya. Bandung Bondowoso dari Kerajaan Pengging sudah membunuh ayahnya serta menggantikan kekuasaan. Ia lantas mengajak Bi Sumi, pengasuhnya, untuk meninggalkan istana. Ia mau melupakan seluruhnya masa lalu di istana itu. Waktu keduanya keluar dari pintu gerbang paling utama, sekumpulan pasukan mencegat mereka. " Ingin ke mana kalian? Kami diperintahkan untuk melindungi Putri Loro Jonggrang. "

 " Maaf Tuan, kami akan pergi dari istana ini, " jawab Loro Jonggrang. Mendadak terdengar nada besar berwibawa, " Loro Jonggrang... kau tidak bisa pergi dari sini. " Rupanya itu nada Bandung Bondowoso. Loro Jonggrang serta Bi Sumi gemetar, takut Bandung Bondowoso bakal membunuh mereka.

Nyatanya Bandung Bondowoso meminta Loro Jonggrang untuk jadi istrinya. Loro Jonggrang terasa kaget serta tidak sudi jadi istri pembunuh. Tetapi Loro Jonggrang sadar, ia tidak bisa gegabah. Mendadak terlintas inspirasi dipikirannya. " Hamba bersedia jadi istri Tuan, namun sudah pasti ada prasyaratnya. Anggap saja ini keinginan mas kawin dari hamba, " tuturnya.

Bandung Bondowoso menjawab dengan angkuh " Apapun yang kau minta, juga bakal kuberikan, " jawabnya. Loro Jonggrang menjawab " Bila demikian, buatkan hamba seribu candi Tuan. "

 " Seribu candi? Tidak permasalahan, untuk dirimu, bakal kubuatkan selekasnya, " jawab Bandung Bondowoso. " Tetapi candi itu mesti usai kurun waktu semalam saja. " kata Loro Jonggrang lagi.

 " Hmm... rupanya wanita ini mau mengerjaiku. Dia belum tahu siapa saya, " kata Bandung Bondowoso dalam hati. Tidak ingin kehilangan wibawanya, Bandung Bondowoso juga mengiyakan keinginan Loro Jonggrang.

 " Saya bakal meminta tolong pada pasukan jin. Seribu candi dalam semalam bukanlah hal yang susah untuk mereka. " pikirnya. Ya, Bandung Bondowoso memanglah berteman dengan pasukan jin. Malamnya, ia mulai lakukan ritual untuk memanggil jin. Sembari mengangkat ke-2 tangannya, ia berteriak " Pasukan Jin... datanglah! Saya butuh pertolongan kalian! ".

 " Apa yang perlu kami kerjakan, Tuan? " bertanya pemimpin jin. " Buatkan saya seribu candi serta kerjakan seluruhnya malam ini dapat " perintah Bandung Bondowoso.

 " Siap Tuanku! " jawab mereka. Beberapa jin mulai bekerja. Benar saja, kurun waktu yang sangatlah singkat, bangunan candi telah mulai terlihat tersusun. Bandung Bondowoso menepuk dada. " Kau tidak dapat lari kemana-mana Loro Jonggrang. " tuturnya dalam hati.

Narasi Rakyat Yogyakarta Dongeng Candi Prambanan
Diam-diam, Loro Jonggrang mengintip dari kamarnya. Ia tidak menganggap bahwa Bandung Bondowoso dibantu oleh pasukan jin.

 " Kritis, seribu candi itu bakal selekasnya usai. Saya mesti selekasnya lakukan suatu hal. Saya tidak sudi menikah dengannya. " Loro Jonggrang bangunkan Bi Sumi yang terlelap. " Bangun Bi, saya perlu pertolongan Bi Sumi " bisik Loro Jonggrang sembari menggoyang-goyangkan tubuh Bi Sumi. " Bi, apa yang perlu kita kerjakan? Cobalah saksikan ke arah sana. Bandung Bondowoso memanggil pasukan jin untuk membantunya, " bertanya Loro Jonggrang bingung. Bi Sumi melihat keluar kamar. Ia mengucek-ucek matanya seakan tidak yakin, " Candi itu telah nyaris usai... kritis, " teriaknya cemas.

Bi Sumi keluar kamar. Ia bangunkan seluruhnya dayang serta pengawal istana. " Apa yang bakal kita kerjakan Bi? " bertanya mereka bingung. Bi Sumi menuturkan, " Jin itu takut pada cahaya Matahari. Bila Matahari terbit, mereka bakal lari, jadi candi-candi itu tidak bakal usai. "

 " Namun itu tidak mungkin saja Bi... saat ini kan masih tetap tengah malam. Bagaimanakah dapat ada cahaya Matahari? " sahut Loro Jonggrang tidak tahu. " Ssttt... kau diam saja. Mari seluruhnya, ikuti saya. " kata Bi Sumi. Mereka lantas mengendap-endap ke samping timur istana. Bi Sumi memerintahkan beberapa dayang serta pengawal istana untuk menghimpun setumpuk jerami, termasuk juga Loro Jonggrang. Kemudian, Bi Sumi mengambil obor serta membakar seluruhnya jerami itu. Bi Sumi juga memerintahkan beberapa dayang untuk menumbuk lesung. " Dung... dung.... dung.... " nada lesung ditumbuk juga bertalu-talu.

Api makin besar, semburatnya bikin langit terlihat merah. Diiringi dengan nada lesung yang ditumbuk, suasananya serupa situasi pada pagi hari. Ayam jago juga tertipu oleh situasi itu serta berkokok keras-keras. " Kukuruyukk.... kukuruyukkk.... "

Pasukan jin bingung. Mereka menengok ke langit. " Wah, Matahari telah terbit. Mari cepat pergi, " teriak pemimpinnya. Mereka lalu lari berhamburan. Bandung Bondowoso tidak bikin pusing hal semacam itu, lantaran ia lihat candi-candi itu telah berdiri dengan megah. " Loro Jonggrang juga bakal terpana lihat candi-candi ini " tuturnya sembari tersenyum senang.

 " Saksikan, candi yang kau minta telah berdiri. " kata Bandung Bondowoso pada Loro Jonggrang. Loro Jonggrang menjawab " Hamba mesti menghitang jumlah candi ini. Betulkah seluruhnya sejumlah 1. 000 buah? "

 " Silahkan, " jawab Bandung Bondowoso. " 997, 998, 999, serta... jumlahnya kurang satu! " pekik Loro Jonggrang. " Tuan tidak berhasil penuhi prasyarat yang hamba kemukakan ".

 " Tidak mungkin saja! Saya lihat sendiri beberapa jin bangun candi ini. Atau... jangan-jangan...? " Bandung Bondowoso memandang Loro Jonggrang dengan tajam.  " Apa yang kau kerjakan? " Loro Jonggrang ketakutan serta mundur selangkah. " Tidak ada seseorang juga yang dapat menaklukkan saya. Bila saya inginkan seribu candi, jadi saya bakal memperoleh seribu candi! " teriak Bandung Bondowoso geram. " Ampun Tuanku... namun hamba tak salah. Jumlahnya memanglah kurang satu, " jawab Loro Jonggrang. Bandung Bondowoso menyeringai " Bila sekian, kau saja yang melengkapinya. Jadilah kau candi yang keseribu! "

Bandung Bondowoso memanglah sakti. Dalam waktu relatif cepat, badan Loro Jong grang beralih jadi patung batu. Patung batu itu melengkapi jumlah candi jadi seribu buah. Hasrat Bandung Bondowoso untuk bikin seribu candi juga tercukupi. Tetapi hasratnya untuk memperistri Loro Jonggrang pupus telah. Ia tidak mungkin saja memperistri patung.

Hingga saat ini, candi-candi itu masih tetap berdiri dengan megah serta terdapat di lokasi Prambanan, Jawa Tengah. Orang kerap menyebutnya dengan Candi Sewu.

Sedang patung Loro Jonggrang sendiri kerap dimaksud dengan Arca Durga.
Previous
Next Post »